My Blog List

Monday, November 15, 2010

NEGERI KU OH NEGERI KU..KAPAN SEMBUH NYAAH!?

Hiyoow~ Wazzuuuppp~ Gimana nich kabarnya? Semoga berada dalam keadaan yang baik yaw.. Awal bulan ini lagi musim pada galaaauu dech kayaknya, karna lagi nge-trend ama putus cinta soalnya!? Hoyoo~ pada sabar yah yang sudah mengalami hal tersebut, mungkin orang itu memang bukan yang terbaik buatmu, tapi di depan sana pasti ada seseorang yang benar-benar bisa sehati denganmu. Tapi karna minggu kemaren saya udah ngebahas tentang cinta, jadi dikesempatan kali ini saya ngga akan terlalu membahas tentang cinta sepasang kekasih, Anda bisa liat di artikel sebelumnya kok. > <

Kali ini saya mau membahas mengenai kejadian-kejadian yang sering kita liat dilingkungan sekitar kita, terutama yang berhubungan dengan Ibu-ibu rumah tetangga eh rumah tangga maksudnya!? Nich yah, pagi-pagi saya sudah mendengar keluh-kesah si mamah, yang mengeluhkan harga-harga seperti bawang merah, telor, beras, minyak goreng dan lain sebagainya dipasaran sudah pada naik. Kebutuhan-kebutuhan pokok yang harganya duooong~ Astajim meningkatnya luar biasa!? Udah mah subsidi untuk rakyat kecil sudah mulai mengikis, bahkan udah ngga ada lagi yang bersubsidi!? Kasihan sekali rakyat-rakyat di negeri ini, beban-beban hidup mereka semakin bertambah. Plus, akhir bulan Oktober 2010 yang lalu, negeri ini menangis karena bencana yang melanda (Gunung Merapi dan Tsunami!?). Kira-kira sampai kapan yah segala ujian dan cobaan yang ditimpakan kepada rakyat-rakyat di negera kita ini selesai? Hiks.. T.T

Kita bisa lihat dilingkungan sekitar kita, di rumah, di sekolah, di kampus, di kantor dan di mana pun itu. Saya selalu mencoba mengobservasi disetiap perjalanan, saya mencoba melihat raut wajah orang, ekspresi mereka ada yang mengerutkan dahi, ada yang berjalan sambil menunduk, ada yang terlihat bingung, sedih dan lain sebagainya, entah apa yang mereka pikirkan?! Dan terpikirkanlah oleh saya bahwa setiap orang mempunyai harapan, seorang pedagang yang mulai menjajakan barang dagangannya dari pagi hari, langkah demi langkah dalam perjalanan dari rumah meninggalkan anak dan istrinya sambil berharap barang dagangannya itu dapat laku terjual sehingga ketika ia pulang, ia bisa memberikan nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di rumah, walaupun hanya sesuap nasi. Seorang mahasiswa yang jauh-jauh merantau meninggalkan kampung halamannya untuk menimba ilmu, berharap agar di setiap hari-harinya ia mendapatkan sebuah pembelajaran yang efisien dan effektif untuk perkembangannya dalam meningkatkan potensi-potensi yang ia miliki, juga berharap sang pendidik bisa mendidik dengan tulus dan ikhlas serta menyenangkan sehingga proses perkuliahan pun berjalan dengan baik dan effektif. Peserta didik baik siswa maupun mahasiswa mengharapkan menemukan seorang pendidik yang berkompeten, berkualitas, disiplin, tulus juga bisa menjalankan amanahnya dengan baik sehingga menjadi seorang teladan yang baik bagi peserta didiknya. Kita semua memiliki sebuah harapan dalam kehidupan yang sedang kita jalani ini, ingin lulus UN dengan nilai yang tinggi, ingin masuk Universtitas yang terbaik dan diidam-idamkan, ingin mandiri, ingin naik jabatan, ingin jadi kaya aduh-aduh-aduh, ingin punya mercy aduh-aduh-aduh dan lain sebagainya agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

Namun ada pula orang-orang yang sudah bekerja keras siang-malam, banting tulang dengan penuh usaha dan pengorbanan hanya agar bisa hidup sederhana, punya rumah kecil, bisa nyekolahin anak, bisa makan tiap hari, dan pakaian yang layak pakai, itu saja. Tapi tetap saja usahanya itu  tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik karena kenaikan harga yang semakin melambung. Ada pun yang berpikir bahwa “lebih baik mati... mungkin kehidupan di alam sana lebih baik dari pada disini..?!” dikarenakan kemiskinan yang tetap melilit dalam kehidupannya. Padahal mereka sangat rajin bekerja, tetapi mereka tetap melarat.


Di sudut lain kehidupan, lihatlah para pejabat-pejabat negeri ini. Punya mobil mewah, fasilitas alat komunikasi canggih, rumah dinas yang megah, gaji dan honor yang gede-gedean, uang rapat, uang transport, uang makan, akomodasi hotel berbintang nan gemerlap, dan segala macam fasilitas gila lainnya mereka dapatkan. Namun bisa kita lihat di media-media informasi baik berita di televisi, radio, koran atau pun majalah bagaimana kinerja mereka, seberapa besar usaha mereka, sebanyak dan seberat apa keringat dan darah yang mereka keluarkan dibandingkan saudara-saudara kita yang mengalami kemiskinan?! Inilah para perampok berdasi dan bersedan mewah, yang seharusnya bekerja untuk mensejahterakan rakyatnya namun malah berkhianat mensejahterakan diri, keluarga, dan kelompoknya sendiri. Inilah para lintah darat yang menghisap dengan serakah keringat, darah, tulang hingga sum-sum rakyatnya sendiri. Mereka sama sekali tidak perduli betapa rakyatnya kian hari kian susah bernafas. Mereka tidak pernah perduli. Betapa zalimnya pemerintahan kita ini!! Subsidi untuk rakyat kecil mereka hilangkan. Tapi subsidi agar para pejabat bisa hidup mewah terus saja berlangsung. Ketika rakyat antri minyak berhari-hari, para pejabat kita enak-enakan keliling dalam mobil mewah yang dibeli dari uang rakyat, menginap berhari-hari di kasur empuk hotel berbintang yang dibiayai dari uang rakyat, dan melancong ke luar negeri berkedok studi banding, juga dari uang rakyat. Ckckck...

Tapi tidak semua para pejabat seperti itu (mungkin), karena kita tidak tahu apa yang setiap orang lakukan, pikirkan dan rasakan, yang bisa kita lakukan hanyalah menerka/menebak saja. Tetapi sebagaimana teori kepribadian Allport bahwa manusia itu bersifat dinamis, artinya kepribadian dapat berubah-ubah (sebuah organisasi dinamis) di dalam sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya. Yaah~ kita do’akan saja, semoga para pemimpin kita terketuk dan terbuka pintu hatinya, dan di beri hidayah serta inayahnya, agar bisa menjadi pemimpin yang amanah, setia dan berdedikasi kepada rakyat sehingga dapat mensejahterahkan rakyat-rakyat di negeri ini. Amin


Ryuuzaki J.A.Y
Door Duisternis Tot Licht


Sumber : Anonymous
               Beraniegagal.com
               Muhaemien.blogspot.com

No comments:

Post a Comment