Diawali dari beberapa pertanyaan yaitu sebagai berikut:
1. Banyak mana jumlahnya orang baik bila dibandingkan dengan orang yang tidak baik?
2. Untuk melakukan hal yang baik agar itu menjadi sebab yang baik dan hasil yang baik, kita berada pada pilihan. Bagaimana mencermati agar bisa memilih pilihan terbaik diantara pilihan-pilihan yang baik?
3. Bagaimana caranya agar kita bisa menjadi orang yang penting dan disukai oleh orang lain?
Pembahasan di artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mengenai kebaikan, orang yang baik, pilihan yang baik, menjadi pribadi yang baik, yang penting dan disukai banyak orang. Sehingga menjadikan kehidupan kita lebih baik dan lebih manis.
We are the world, kitalah anak-anak kehidupan ini. Dan seharusnya kita memberikan waktu kita untuk menyempatkan diri dimana kita mendengarkan panggilan yang penting bagi kemanusiaan, sehingga kita mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok untuk dapat berbagi, membantu dan melayani orang lain. Dengan begitu kita bisa menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat. Pertanyaannya, banyak mana jumlahnya diantara orang baik dengan orang yang tidak baik (jahat)? Jawabannya adalah lebih banyak orang baik. Orang yang tidak baik di negeri kita ini sedikit, tetapi yang jumlahnya sedikit itulah yang membuat kita resah, gelisah dan khawatir yang menyebabkan kita takut untuk berjalan sendiri karena bahaya dan tidak aman, itu karena banyaknya orang-orang yang baik ini belum berhasil mengelola prilaku sedikit orang yang tidak baik.
Karena perasaan takut dan khawatir ini yang menganggap dunia sudah tidak aman lagi (membayangkan bahwa teroris ada dimana-mana!) telah membuat orang jadi paranoid sehingga banyak orang yang mudah curiga terhadap orang lain. Lalu kecurigaan-kecurigaan itu menutup dirinya, sehingga terlihat menjauh dari struktur sosial yang ada. Hmm... Banyak berita-berita perceraian, konflik antar individu atau pun kelompok, yang pada dasarnya disebabkan oleh rasa curiga. Seperti, istri yang mencurigai suaminya selingkuh atau seorang direktur yang mencurigai karyawannya mencuri padahal belum ada bukti yang jelas tetapi orang tersebut mudah menuduh atau menghakimi yang belum jelas kebenarannya. Rasa curiga yang berlebihan ini sebenarnya menghambat perkembangan kita untuk menjadi pribadi yang bijaksana, baik dan mulia. Jadi, apakah kita harus menghilangkan rasa curiga ini dan menjadi orang yang mudah percaya kepada orang lain? Tentunya tidak harus seperti itu juga, Ada pepatah lama yang bijak mengatakan,”Percayalah kepada Tuhan, tetapi ikat untamu!?” Percaya kepada Tuhan itu memang diwajibkan karena merupakan sebagian dari iman. Tetapi, jika kita tidak berlaku pandai, kita akan di ambil keuntungan oleh orang yang tidak baik!! Itu sebabnya, iman saja tidak cukup. Kita juga harus pandai, karena salah satu cara melengkapi keimanan adalah menjadi pribadi yang pandai. Pandailah mengelola emosi kita agar kita tidak terjebak ke dalam rasa curiga yang berlebihan, pandailah menjaga diri agar kita tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain, dan juga pandailah untu memilih tindakan dan membuat keputusan yang akan menjadikan diri kita lebih baik dan berkualitas.
Untuk melakukan hal yang baik agar itu menjadi sebab yang baik dan hasil yang baik, kita berada pada pilihan. Bagaimana mencermati agar bisa memilih pilihan terbaik diantara pilihan-pilihan yang baik? Semua pilihan kita itu tidak ada garansi. Tetapi apakah Anda tahu hadiah terbaik setelah kita meninggalkan kehidupan ini? Itu adalah pengetahuan. Bahwa Tuhan itu betul-betul ada dan hadir selama ini, bahwa betul ada tempat yang indah bagiku kalau aku berlaku baik. Kalau hadiah terindah dalam kematian kita adalah pengetahuan, mengapakah Anda tidak mendahulukan pengetahuan selama hidup? Semua pilihan tidak ada garansi, maka ambilah semua pilihan apa pun, karena memilih apa pun lebih baik daripada tidak memilih. Karena Anda akan di buat tahu. Orang-orang yang tidak tahu akan mendidik dirinya jadi hebat kalau dia mendahulukan tindakan,karena Tuhan menjamin, kalau kita tidak tahu akan menjadi tahu waktu kita melakukan. Dengan pengetahuan kita bisa melindungi diri agar tidak mudah dibohongi dan dimanfaatkan oleh orang lain, dengan pengetahuan kita bisa menyelesaikan masalah dan membantu orang lain.
Menjawab pertanyaan no 3. Jadilah pribadi yang suka membantu dan menolong orang lain. Tetapi, kita tidak mungkin menolong orang lain tanpa menolong diri kita sendiri. Maka sebabkanlah hal-hal baik dan Anda akan dibahagiakan dengan akibat-akibat baik. Diri kita apa pun keadaannya sekarang, kita sedang hidup dalam akibat yang kita sebabkan kemarin, bulan lalu, dan Tahun lalu. Maka apabila Anda tidak berbahagia hari ini, periksalah semua yang Anda sebabkan di masa lalu. Karena kualitas kehidupan kita sekarang, disebabkan oleh semua yang kita lakukan di masa lalu. Maka apabila orang ingin menghindari hidup dalam kualitas yang sama di masa lalu, cara-caranya harus lebih baik dibandingkan dengan cara-caranya di masa lalu. Itu sebabnya pribadi yang suka menolong orang lain sebetulnya menolong dirinya sendiri karena dia telah menggunakan cara-cara yang lebih baik daripada yang dilakukannya di masa lalu.
Janganlah menunggu dunia menjadi baik, kitalah dunia itu. Marilah kita berdiri bersama, bergandengan tangan dan menjadikan kehidupan kita indah dan membahagiakan. Kitalah anak-anak kehidupan, marilah kita indahkan kehidupan kita.
Referensi : Mario Teguh, We Are The World. Golden Ways
Artikel lainnya:
NASIB YAA NASIB, Ayoo~ datanglah kemari Nasib Baik..
CICINTAAN, LOPE-LOPEAN…ABOUT LOVE~
Yow~ MR. PROBLEM
NEGERI KU OH NEGERI KU..KAPAN SEMBUH NYAAH!?
Artikel lainnya:
NASIB YAA NASIB, Ayoo~ datanglah kemari Nasib Baik..
CICINTAAN, LOPE-LOPEAN…ABOUT LOVE~
Yow~ MR. PROBLEM
NEGERI KU OH NEGERI KU..KAPAN SEMBUH NYAAH!?
No comments:
Post a Comment