Yahoo~ dikesempatan kali ini Jay mencoba sharing tentang persahabatan yang di bulan yang lalu pun Jay sempet membahasnya. Hehehe.. maklumlah saya masih belajar dalam berhubungan dengan manusia (kayak makhluk luar angkasa yang baru turun dari bumi aja!?Xp). Tak terasa yow sebentar lagi maw pergantian tahun, Jay sangat bersyukur di tahun ini Jay punya banyak relasi, bertambahnya teman baru dan sudah memiliki sahabat (Jadi keliatan banget kuper-nya!?). Hiks..tapi Jay bukanlah seorang sahabat dan teman yang baik, makannya Jay maw belajar tentang persahabatan dari berbagai referensi (buku,artikel,blog,film,dorama,manga,anime) dan sekalian disharingkan di blog ini. > <
Banyak artikel-artikel yang Jay baca menunjukkan bahwa agar bisa bersahabat dan berhubungan baik dengan individu/manusia lainnya kita perlu bersahabat dan berhubungan baik dengan diri kita sendiri dulu. Bila kita terlampau kritis mengenai diri sendiri, kita cenderung membenci orang lain yang dapat berbuat lebih baik. Misalnya ada dua orang sahabat yang satu kamar di asrama sebut saja mereka dengan nama Mawar dan Melati. Mawar adalah seorang mahasiswi yang populer karena selain dia cantik dan senang merawat diri ia pun seorang aktivis organisasi yang kompeten, cerdas dan pandai dalam memecahkan masalah, sedangkan Melati hanyalah seorang mahasiswi biasa yang kesehariannya hanya kuliah, kantin, dan nongkrong (KKN). Ia merasa menjalani hidup yang membosankan dan merasa tidak dihargai sementara Mawar begitu disenangi, banyak yang ngeceng, masa depan cerah dan bahagia. Hasilnya, Melati membenci Mawar. Disetiap mereka bertemu Melati sering mengkritik ataupun mencibir Mawar (kayak disinetron getoh~). Penyebabnya adalah bila orang lain melakukan tugas-tugasnya dengan baik, Melati merasa tidak mampu sehingga ia bersikap terlampau kritis. Sikap kritis tersebut sebenarnya tidak berhubungan dengan Mawar,tapi berkaitan dengan konsep dirinya. Hubungannya tidak akan dapat diperbaiki kecuali bila Melati berusaha untuk lebih menyukai dirinya sendiri.
Mengapa sebagian dari kita lebih memilih kepada perasaan iri, dengki, marah dan mempertahankan hal-hal yang tidak penting serta mengorbankan kualitas kebersamaan? Sikap-sikap baik adalah awal dari nasib baik. Maka apabila kita mengeluhkan nasib, cobalah temukan kualitas-kualitas yang memperbaiki nasib itu dalam persahabatan. Karena seorang sahabat tidak mempunyai kepentingan lain kecuali melihat kita berbahagia dalam pilihan-pilihan kita. Banyak orang mensyaratkan perubahan pada orang lain supaya menjadi sahabat baginya. Padahal tantangan utamanya adalah apakah Anda bisa merubah diri Anda untuk menjadi sahabat bagi orang lain?
“Apabila Anda bisa menjadi sahabat bagi diri Anda sendiri, Anda bisa menjadi sahabat bagi siapa pun.” Lihatlah diri Anda sendiri, yang sering menjadi pribadi yang sulit dihadapi. Dia mempunyai impian yang besar,tetapi dibatal-batalkan oleh dirinya sendiri. Nasehatnya baik kepada dirinya, tetapi tetap bersikap agresif kepada orang lain. Menyalahkan orang lain walaupun tahu dia sendiri yang salah.
BILA KITA HANYA MELIHAT KESALAHAN KITA. KITA MENGHARAPKAN ORANG LAIN HANYA AKAN MELIHAT KESALAHAN KITA. Oleh karena itu, seringkali kita menunggu untuk ditolak. Misalnya, ada sepasang kekasih sebut saja Jono dan Jeni. Pada suatu hari Jono percaya bahwa ia telah gagal dan merasa khawatir bila Jeni pacarnya akan menganggap ia gagal pula. Ia akan menjadi sangat sensitif karena tidak dapat sesukses temannya. Ia tahu bahwa ia kegemukan dan menganggap hidungnya terlalu besar. Karena Jono tidak menyukai dirinya sendiri, ia sering merasa “kurang” dan merasa dinilai kurang. Ia takut Jeni akan mencari pacar lagi yang lebih baik. Ia akan mudah merasa terhina dan ia akan terus menerus mengomeli Jeni. Jono tidak dapat melupakan masalahnya dan kurang memberi perhatian pada Jeni. Hasilnya, Jeni merasa kurang dicintai karena Jono memiliki perasaan buruk terhadap diri sendiri. Bila pandangan diri kita buruk maka teman-teman kita akan menderita.
Setiap pribadi adalah unik. Tidak ada seorangpun yang sama persis dengan yang lain. Cara berpikir, merasakan dan mengalami sesuatu yang sama pun tidaklah sama hasilnya. Pada beberapa hal, kita masing-masing harus memutuskan . “Saya adalah pribadi yang unik. Saya tidak perlu seperti ibu saya atau tetangga saya, atau orang lain.” Kita dapat menegaskan,”Saya memang tidak sempurna tetapi saya melakukan yang terbaik dengan informasi yang tersedia. Saya berusaha untuk menjadi lebih sempurna DAN saya menerima diri saya seperti ini saat ini.” Percaya dan menerima diri apa adanya. Itulah kata kuncinya. Kita terlahir di dunia ini bukan tanpa sengaja. Jika kita diciptakan Tuhan karena ketidaksengajaan alias tiba-tiba ada rasanya itu merupakan hal yang aneh. Kenapa? Karena semua bentuk tubuh seperti tangan yang memiliki lima jari, 2 bola mata, hidung, bibir, telinga, kaki, kepala, tubuh dan lainsebagainya yang sudah jelas telah diperhitungkan sesuai dengan porsi, posisi dan sesuai kegunaannya masing-masing yang telah tersistematisasikan dengan baik dan sempurna rasanya Tuhan sudah memperhitungkannya dan menciptakannya dengan sangat baik, jika kita tercipta tanpa sengaja maka kemungkinan di dunia semua manusia memiliki postur dan bentuk yang berbeda-beda. Bayangkan jika Anda melihat orang yang kaki di kepala, kepala di kaki, atau posisi mata di telapak kaki, hidung di pantat, telinga diketek dsbg.. Rrrrrgghh aneh kan?!Tapi kenyataannya tidakkan, semua umat manusia di dunia ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya memilki postur yang sama dan tersusun rapi. Kita dilahirkan kedunia ini sesungguhnya sudah diberi potensi oleh Tuhan yaitu kemampuan dan bakat khusus yang sudah digariskan, bahkan ketika kita masih didalam kandungan Ibu. Sifat, ambisi, karakter, kekuatan, dan kelemahan, peluang dan ancaman yang berbeda satu dengan yang lain. Tinggal sekarang bagaimana kita bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mengembangkan modal awal itu. Inilah pentingnya mengenali dirimu sendiri dengan sebaik-baiknya.
Dengan mengenal dan menerima diri apa adanya, niscaya kita bisa menjalani hidup dengan rasa percaya diri yang besar. Berhentilah untuk membandingkan diri sendiri, karena bila kita berhenti membandingkan diri kita, berarti kita membebaskan diri kita untuk menghargai (dan memperhatikan) orang lain. Kita perlu membuang pandangan yang buruk bahwa “BILA KAMU LEBIH, MAKA SAYA KURANG.” Mencintai diri kita bukan berarti omong besar ke semua orang. Ini merupakan penerimaan diri, dengan mengenali kualitas kita sebagaimana kekurangan kita. Untuk menikmati persahabatan, KITA PERLU MEMILIH TEMAN YANG TERBAIK. Untuk menjadi dewasa dan matang secara pribadi, kita akan selalu ditantang untuk berani mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu.
Seorang psikoanalisis, Bernard Berkowitz dan Mildred Newman, menulis,”Orang yang tidak mencintai dirinya sendiri dapat memuja orang lain, karena dengan pemujaan, membuat orang lain menjadi besar dan diri kita menjadi kecil. Mereka dapat menginginkan orang lain, karena keinginan ini muncul dari perasaan ketidaksempurnaan, dimana kebutuhan ini perlu dipenuhi. Tetapi mereka tidak dapat mencintai orang lain karena cinta adalah penegasan dari suatu kehidupan, pertumbuhan di dalam diri kita semua. Bila Anda tidak memilikinya, Anda tidak akan dapat memberikan pada orang lain.”
Sahabat adalah orang yang membuat hidup kita kurang lengkap tanpa kehadirannya
Anda bisa memberi tanpa menyayangi, tapi anda tidak bisa menyayangi tanpa memberi
Keindahan itu terdapat dihal-hal yg sederhana dan orang yang dapat melihat keindahan itu, sesungguhnya telah memiliki hati yang indah
Hadiahkan diri anda bagi kebahagiaan orang lain, lalu lihat apa yang akan terjadi
Selain itu katakanlah kepada sahabat kita 3 hal berikut ini:
Anda bisa memberi tanpa menyayangi, tapi anda tidak bisa menyayangi tanpa memberi
Keindahan itu terdapat dihal-hal yg sederhana dan orang yang dapat melihat keindahan itu, sesungguhnya telah memiliki hati yang indah
Hadiahkan diri anda bagi kebahagiaan orang lain, lalu lihat apa yang akan terjadi
Selain itu katakanlah kepada sahabat kita 3 hal berikut ini:
- Keberadaanku adalah pengindah dari waktumu.
- Kegembiraanku adalah untuk merayakan kekuatanmu.
- Umurku adalah untuk memenangkanmu.
(That’s for My Best Freinds)
Ryuuzaki J.A.Y
Belajar Mencintai Diri Sendiri Merupakan Cinta Yang Terbesar
Artikel Lainnya:
No comments:
Post a Comment